Kekurangan Keyboard Komputer

Dulu satu-satunya cara untuk memasukkan data ke dalam komputer adalah melalui sistem pelubang kartu, di mana komputer membaca data dari serangkaian lubang berlubang di selembar karton tipis. Pengenalan keyboard elektronik pada pertengahan 1970-an memungkinkan pemrosesan data yang lebih efisien dan nyaman. Meskipun keyboard modern telah mengubah cara kita berinteraksi dengan komputer, keyboard ini masih memiliki beberapa kekurangan.

Menggunakan

Kebanyakan orang tahu seperti apa tampilan keyboard komputer, tetapi mungkin tidak memiliki keterampilan untuk menggunakannya secara maksimal. Entah itu mempelajari posisi tangan yang benar atau mengetahui cara melakukan layar cetak, ada banyak fungsi keyboard yang menjadi misteri bagi keyboarder biasa. Mempelajari cara menggunakan keyboard membutuhkan waktu, pemahaman, dan latihan. Gagal memahami beberapa fungsi dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Rancangan

Tata letak QWERTY yang akrab muncul pada tahun 1870-an dan tetap menjadi standar sejak saat itu. Tujuan di balik desain itu bukan untuk meningkatkan efisiensi, tetapi untuk memperlambat juru ketik yang membuat mesin tik mekanis macet ketika mereka mengetik terlalu cepat. Terlepas dari beberapa upaya untuk mengatur ulang tata letak, seperti versi Dvorak dan XPeRT, desain yang rumit telah tertanam dalam budaya komputer modern dan tetap menjadi norma di awal abad ke-21.

Kebersihan

Dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Inggris James Francis, terungkap bahwa beberapa keyboard bahkan lebih kotor daripada dudukan toilet. Karena kontak tangan-ke-tombol langsung, keyboard dapat mengumpulkan berbagai kuman dan bakteri, termasuk staph dan E. coli, dan menularkannya kepada siapa saja yang menggunakannya. Tidak mengherankan, kebersihan cuci tangan yang buruk dan prevalensi makan di samping meja tampaknya menjadi penyebab utama kontaminasi keyboard.

Ukuran

Dengan lebar sekitar 18 inci kali 8 inci, keyboard tipikal membutuhkan ruang desktop yang berharga. Karena perlu diposisikan di depan dan di tengah, keyboard berada di area optimal untuk dokumen dan alat pengguna. Jarak yang lebar antara tombol huruf juga menyebabkan posisi tangan dan lengan pengguna berada pada posisi yang lebih lebar, sehingga membutuhkan lebih banyak ruang siku untuk berfungsi.

Kenyamanan

Bahkan dengan kemajuan baru dalam desain ergonomis, banyak pengguna keyboard masih menderita penyakit terkait pengetikan seperti carpal tunnel syndrome. Menurut National Institutes of Health, mengetik di keyboard komputer kemungkinan merupakan penyebab paling umum dari carpal tunnel. Mengetik yang sering juga dapat menyebabkan cedera terkait stres lainnya seperti siku tenis dan sakit punggung karena postur dan gerakan berulang yang diperlukan untuk menggunakan keyboard.