Pengaruh Media terhadap Pemerintah

Dari tweet anggota parlemen selama pidato kenegaraan hingga program televisi realitas yang menampilkan kelas berat politik, media terus memengaruhi bagaimana orang Amerika bereaksi dan menanggapi pemerintah dengan cara yang tidak pernah dibayangkan oleh para penandatangan Konstitusi. Warga, anggota parlemen dan pejabat pemerintah lainnya yang memiliki keterampilan literasi media yang kuat memiliki keuntungan dalam membentuk dan menerapkan inisiatif politik yang sukses.

Pengaturan Agenda

Salah satu pengaruh media yang paling kuat terhadap warga negara dan pembuat undang-undang adalah agenda setting, yaitu teori yang menghubungkan jumlah dan jenis liputan berita tentang topik tertentu dengan persepsi tentang pentingnya masalah tersebut. Dengan kata lain, media tidak memberi tahu individu apa yang harus dipikirkan, melainkan apa yang harus dipikirkan, menurut peneliti dan profesor Maxwell Combs dari University of Texas dan Donald Shaw dari University of North Carolina di Chapel Hill. Agenda setting membentuk opini publik, dan legislator, jika ingin dipilih kembali, harus responsif terhadap opini konstituennya; warga negara dan pembuat undang-undang cenderung menuntut tindakan politik atas isu-isu yang paling banyak diliput media.

Pembingkaian

Framing adalah bagaimana media membentuk sebuah berita dengan memasukkan atau mengecualikan informasi atau penekanan pada poin atau orang tertentu. Pembingkaian media memengaruhi jenis respons dari pembuat undang-undang dan warga negara. Misalnya, persepsi warga tentang bagaimana pemerintah bereaksi terhadap krisis keuangan tahun 2008 bergantung pada apakah tindakan tersebut dianggap sebagai "pembebasan dana" atau "rencana penyelamatan". Persepsi tersebut sangat mempengaruhi peluang suatu isu untuk menerima tindakan pemerintah serta prospek pemilihan kembali seorang anggota parlemen.

Hiburan

Sementara fungsi pelarian media lebih terkait dengan film dan televisi daripada politik, peran hiburan dalam membentuk persepsi dan tindakan politik semakin meningkat. Misalnya, "The Daily Show" Comedy Central telah terbukti meningkatkan kesadaran politik pada individu yang menilai diri mereka tidak mungkin untuk berpartisipasi dalam proses politik, menurut Xiaoxia Cao, seorang penulis dan peneliti dari Annenberg School for Communication. Anggota parlemen dan pejabat pemerintah memanfaatkan sumber hiburan, seperti "The Colbert Report" dari Comedy Central untuk menjangkau konstituen dan mengumpulkan uang. Demokrat yang muncul di "The Colbert Report" mampu meningkatkan penggalangan dana sebesar 44 persen setelah penampilan mereka, menurut MSNBC.com.

Koneksi dan Akses

Salah satu pengaruh media yang paling menarik, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan, terhadap pemerintah adalah media sosial. Facebook, Twitter, YouTube, dan situs media sosial lainnya meningkatkan pidato dan akses ke informasi, yang memengaruhi cara warga merespons pemerintah dan cara pejabat politik mendekati pekerjaan mereka. Misalnya, sehari sebelum pidato State of the Union 2011, Presiden Barack Obama menjawab pertanyaan dari warga melalui YouTube. Anggota parlemen dan warga yang menggunakan media sosial untuk mendidik atau mengadvokasi dapat melewati penjagaan gerbang media tradisional, yang meningkatkan jumlah suara dan perspektif dalam debat politik apa pun.